Apa itu Disrupsi? (Disrupsi pada Bisnis)

Disrupsi adalah suatu kondisi ketika terjadi perubahan secara masif akibat inovasi sehingga sistem dan seluruh tatanannya berubah. Disrupsi bisa terjadi dalam banyak hal. Di bidang inovasi seperti yang diperkenalkan oleh Clayton Christensen, disrupsi bisa membuat produk yang awalnya diremehkan menjadi lebih menarik karena perubahan zaman.

Dalam dunia bisnis, disrupsi bisa disebabkan oleh banyak hal. Beberapa penyebab disrupsi adalah sebagai berikut.

  • Adanya inovasi dari perusahaan lama. Umumnya, perusahaan yang telah lebih dulu berdiri telah melakukan berbagai inovasi demi mempertahankan target pasarnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh perusahaan baru. Bedanya, perusahaan lama cenderung fokus pada model dan sistem bisnis yang memang dijalani saja. Sementara perusahaan baru yang hadir dengan penawaran model bisnis modern.
  • Keinginan untuk saling mempertahankan target pasar. Para pebisnis baru cenderung memiliki fondasi dan pengetahuan bisnis cukup kuat. Inilah yang kemudian jadi celah berbahaya bagi pelaku bisnis lama. Mereka tak mengira bahwa pangsa pasarnya bakal diubah secara signifikan oleh pebisnis pendatang baru.

Era disrupsi sudah pasti memiliki dampak signifikan, terutama di dunia bisnis. Perkembangan teknologi yang sedemikian canggih memang membawa banyak kemudahan bagi masyarakat untuk menjalankan bisnisnya. Akan tetapi, kecanggihan teknologi tersebut turut memaksa perusahaan incumbent harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. 

Adapun dampak paling signifikan dari disrupsi adalah kebangkrutan perusahaan yang enggan atau justru belum melakukan serangkaian transformasi digital. Misalnya, seperti perusahaan yang bergerak di bidang media cetak, bisnis retail, ataupun moda transportasi konvensional. 

Sampai detik ini, semakin banyak pelaku bisnis ritel yang terancam bangkrut sejak maraknya marketplaceMarketplace telah dianggap sebagai alternatif terbaik dalam berbelanja di era kekinian. Bukan hanya mudah, marketplace membuat kegiatan belanja masyarakat urban jadi lebih praktis tanpa membutuhkan banyak waktu, biaya, dan tenaga. Inilah yang kemudian membuat para pebisnis ritel harus mampu memutar otak supaya bisa terus bersaing di ketatnya era disrupsi. Salah satu cara terbaik yang memungkinkan adalah melakukan inovasi transformasi digital. 

Tips menghadapi era disrupsi : 

1. Inovasi tiada henti

2. Meningkatkan kualitas SDM

3. Transformasi digital

Komentar